The Efektivitas Metode Peter Half Slope dalam Menentukan Kedalaman Benda Anomali
DOI:
https://doi.org/10.56099/jrgi.v5i03.7Kata Kunci:
Peter Half Slope, efektivitas, forward modellingAbstrak
Metode Peter Half Slope menjadi salah satu dari beberapa teknik yang dapat digunakan sebagai penentuan kedalaman kuantitatif yang dapat digunakan paling awal. Diharapkan melalui penelitian ini literatur mengenai metode Peter Half Slope dapat bertambah. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efektivitas metode Peter Half Slope dalam memperkirakan kedalaman benda anomali bawah permukaan melalui perbandingan model (sintesis) yang belum dan sudah ditambahkan nilai acak sebagai nilai error. Penelitian diawali dengan pembuatan model pada software Geomodel. Setelah didapatkan hasil pemodelan sintetik yang sesuai selanjutnya yaitu melakukan pengolahan pada software Matlab untuk menguji keefektifan metode Peter Half Slope. Setelah memasukkan semua nilai, didapatkan nilai rerata kedalaman anomali model 1 dalam d1, d2, dan d3 adalah 100,1890 m. Sementara untuk model 2, nilai rerata kedalaman anomali model 2 yaitu 97,35344 m. Galat antara pemodelan asli dengan pemodelan yang ditambahkan nilai random menggunakan metode Peter Half Slope adalah 2,83%. Sehingga, metode ini dianggap efektif dalam menentukan kedalaman anomali bawah permukaan melalui respons magnetik, namun untuk menentukan kedalaman secara tepatnya memerlukan penggunaan metode lain sebagai metode utama.
Referensi
Kahfi, R. A., & Yulianto, T. (2008). Identifikasi Struktur lapisan bawah permukaan daerah manifestasi emas dengan menggunakan metode magnetik di Papandayan Garut Jawa Barat. Berkala Fisika, 11(4), 127-135.
Cahdriyana, R. A., & Richardo, R. (2020). Berpikir komputasi dalam pembelajaran matematika. LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan), 11(1), 50-56. JURNAL GEOSAINTEK
Rasimeng, S. (2020). Lembar Plagiarism: Forward modelling Metode Gayaberat Dengan Model Intrusi dan Patahan Menggunakan Octave.
Kayode, J. S., Adelusi, A. O., & Nyabeze, P. K. (2013). Interpretation of ground magnetic data of Ilesa, Southwestern Nigeria for potential mineral targets. Adv Appl Sci Res, 4(1), 163-172.
Abdullah, F. (2015). Pendugaan Jenis Batuan Bawah Permukaan Daerah Bendungan Karangkates Menggunakan Metode Geomagnetik (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).
Risdiasari, F. (2010). Analisis Zona Potensi Panasbumi Daerah Waesekat, Kabupaten Buru Selatan, Maluku Berdasarkan Data Magnetik. Fakultas MIPA UB : Malang.
Telford, W.M., Geldart, L.P. and Sheriff, R.E. (1990) Applied Geophysics. 2nd Edition, Cambridge University Press, Cambridge.
Hadisurya, D. (2018). Identifikasi Magma Chamber berdasarkan Analisis Data Magnetik Total di Gunung Ili Lewotolo Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur berdasarkan Data Survei Tahun 2010.
Adegoke, J. A., & Layade, G. O. (2014). Variation of structural index of Peter's half-slope in determining magnetic source-depth. Archives of Physics Research, 5(2), 23-31.
![](https://jrgi.uho.ac.id/public/journals/1/submission_7_7_coverImage_en_US.png)
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Rekayasa Geofisika Indonesia
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by/4.0/88x31.png)
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.